Mental Kuat Penulis Hebat

 


Sempurna sampai harus meresum dari mana, bingung…, tapi kata-kata Omjay yang disatir oleh mbak cantik nan multi talenta Ditta Widya Utami “ Teruslah menulis dan buktikan apa yang terjadi”, mengharuskan aku untuk menulis.

Celotehnya yang manis dan jenaka  siapa saja akan enggan menskip vidio youtubenya, semua media dipakainya dari blog, stories, Wattpad, youtube anak muda yang malang melintang didunia sosmed disitu dara cantik ini menumpahkan semua isi hati dan pikirannya melalui jemarinya untuk mentuts tombol HP ataupun laptopnya.

https://youtu.be/UkRDLmA4dUY

Dengan semangat mbak dita menyapa kami dividio yutubenya yang sebelumnya kita disuguhi nyayian dr shella on seven ( sebuah kisah klasik) yang liriknya memotivasi kita untuk selalu berbahagia pada saat ini karena hari ini akan kita rindukan esok hari. Kita harus memanfaatkan hari ini sebaik mungkin agar kelak bisa berkesan.

Jika kita ingin menjadi penulis saat ini maka tulislah sesuatu yang dasyat yang kelak akan kita rindukan.dan yakin akan kita banggakan.vidio yang enak dilihat padahal hanya diambil dengan kamera HP karena mbak Ditta pada saat itu sedang isolasi mandiri. Tampak tetap semangat dan enerjik dalam memberikan materi dalam vidio tersebut.

Memiliki mental yang kuat dan sehat harus dimiliki oleh seorang penulis selain harus mengetahui teknis menulis tentunya. Sebagai contoh kisah dari para penulis tersohor yang juga harus jatuh bangun dalam memulai karirnya sebagai penulis. Namun karena mereka memiliki mental yang kuat, mereka bangkit kembali dan akhirnya meraih kesuksesan.

            Mengapa Tak Kau Tanyakan adalah cerbung karya mbak Ditta yang telah kubaca dari awal sampai akhir di wattpadnya, ringan renyah dan tak mau berhenti membaca sampai terakhir ketika Reyna dan Yusuf kembali bertemu karena besanan.

https://www.wattpad.com/794784777-mengapa-tak-kau-tanyakan-saja-tamat-mengapa-tak

            Cerita yang simple tapi syarat dengan makna yang sering kali hadir ditengah-tengah masyarakat, mbak Ditta ingin menyampaikan pesan bahwa Cintailah keluargamu kini, esok, dan nanti. Menulis sekaligus dakwah tanpa harus menggurui. Apakah ini true storynya mabk Ditta ya, ‘’huff kepo”, tanyaku dalam hati…




            Penulis haruslah Konsisten dalam bahasa Jawa disebut Ajek atau Istiqomah. Menulis adalah sebuah kata kerja. Artinya harus ada tindakan nyata. Apalagi saat ini banyak sekali platform untuk menulis yang bisa kita manfaatkan. Seperti yang telah digunakan mbak Ditta, banyak dan beragam.

            Mungkin ada yang menulis seperti Soe Hoek Gie dari buku catatan kemudian lahir sebuah buku atau seperti RA Kartini dari surat-suratnya juga lahir sebuah buku. Semua orang bisa menulis tapi menjadi penulis yang andal  butuh mental kuat agar bisa konsisten menulis.

            Rahasia supaya memiliki mental untuk konsisiten menulis adalah dengan mengenali diri sendiri. Sehingga tantangan apapun yang menghadang, kita akan tau apa yang harus kita lakukan.

            Seorang penulis harus siap dikritik. Jika kita sudah mempublikasikan apa yang kita tulis, entah itu di blog, buku, media social, media massa, majalah, dan lain sebagainya, maka penting kita sadari adalah tulisan itu sudah menjadi milik publik.

            Dengan demikin kita harus menyiapkan mental untuk menerima masukan dari publik entah itu kritik yang bernada halus atau pun tajam. Alhasil dari kritikan itu kita bisa mengetahui kekurangan dalam tulisan kita dari kaca mata pembaca.

            Siap belajar, Jika sudah senang menulis, sudah mampu konsisten dan siap dikritik, selanjutanya adalah mau belajar untuk bertumbuh. Belajar bertumbuh ada dua cara yang bisa di tempuh yaitu dengan riset dan menambah bacaan. Melakukan riset bisa dilakukan dengan cara berkunjung ke perpustakaan , toko buku untuk mengamati buku yang best seller, melacak apa yang sedang trend di media social dan lain sebagainya.

            Menambah bacaan sama dengan menambah daya baca. Untuk kategori penulis , bukan lagi meningkatkan minat baca tapi sudah harus meningkatkan  daya baca artinya bisakah kita menghabiskan buku yang tebalnya minimal 300 halaman?. Sementara masyarakat kita lebih senang berjam-jam membaca WA atau facebook. Masih disitu minat baca anak Indonesia kewajiban bagi kita terutama para guru untuk menyiapkan anak-anak bangsa yang memiliki daya baca yang tinggi pada akhirnya akan merubah citra Indonesia di mata dunia.

            Mbak Ditta yang lulusan bimbingan menulis bareng Omjay gelombang 7 ini sudah tiga kali menjadi nara sumber di belajar menulis bareng Omjay dan bukunya pun sudah pernah diterbitkan di penerbit mayor bersama Prof Eko. Menyebutkan mental  selanjutnya yang harus dimiliki seorang penulis adalah siap ditolak.

            Naskah kita yang sudah kita selesaikan dengan harapan diterima oleh media maupun penerbit ternyata ditolak alias dihempaskan begitu saja. Lihatlah penulis terkenal Dewi ‘Dee” lestari penulis Supernova pun pernah ditolak oleh penerbit. JK Rowling juga pernah ditolak oleh belasan penerbit.

            Bayangkan jika mereka putus asa dan berhenti berjuang mungkin saat ini kita tidak akan mengenal karya-karya hebat mereka. Tetaplah semangat menulis walau sesulit apapun. usaha tidak akan membohongi hasil.

            Selanjutnya seorang penulis harus bermental Siap Unik, manusia diciptakan oleh Tuhan dalam bentuk dan karakter yang berbeda dan setiap orang memiliki ciri khas masing-masing yang mudah dikenali oleh manusia yang lain. Karena itu jadilah diri sendiri. Artinya jadilah unik.

            Omjay misalnya selalu unik dengan tulisan setiap harinya. Mr Bams unik dengan kalimat-kalimat bijaknya, Bu kanjeng yang unik dengan gaya bahasanya yang begitu hidup, Pak cip sebagi moderator saat ini unik dengan apanya ya…guru IPS/Sejarah yang adeem dalam bertutur dan menulis.

            Nah apa yang unik dalam diri kita? Mari kita tuangkan dalam bentuk tulisan. Jadilah penulis yang jujur yang apa adanya dan ada apanya. Tidak dibuat-buat atau  dipaksakan, namun tetap berbobot. Untuk menjadi unik jangan gunakan teknik membaca cepat. Pelajari tata bahasa yang digunakan, pemilihan kosa katanya, dicerna  dan yang paling penting gunakan gaya bahasa sendiri.

            Menulis resume pelatihan belajar menulis ini juga melatih kita untuk menjadi unik lho? Begitu kata mbak Ditta dalam menjawab pertanyaan dari Bapak Miftah peserta belajar menulis gelombang 17 dari demak.

            Setiap orang mendapat materi yang sama tetapi harus menuangkan dalam tulisannya dengan bahasa dan gaya masing-masing sehingga menjadi segar, beragam dan unik.

            Belajar PUEBI supaya tata bahasa kita menjadi baik, menjadikan tulisan kita benar walaupun blog adalah tempat dimana kita menjadi penulis yang merdeka. Karena blog adalah milik kita , semua terserah kita.jadilah penulis merdeka yang unik tapi berbobot.

            Dan pelatiahan hari ke-9, belajar menulis bersama Omjay gelombang 17 ini ditutup oleh Bapak Sucipto Ardi tepat pada pukul 21.22 dengan bacaan Hamdalah. Selesilah sudah materi malam ini yang sangat menarik dan disampaikan oleh Mbak Ditta dengan gaya bahasa santai dan jelas.

 Dan seperti biasa peserta tetap antusias dari awal materi sampai mbak Ditta yang merupakan guru IPA SMPN 1 Cipedeuy, Subang Jawa Barat. Kelahiran 1990 uuf masih muda sekali, beliau menjawab pertanyaan ke -15 yaitu dari bapak Yudi Junaedi  dari pandegalang yang ingin bebas menulis walau dengan kata baku. Mbak Ditta menjawab boleh saja kita menulis dengan sesuka hati tapi harus tahu dan pandai menempatkan diri.

            Tidak mungkin kita menulis  artikel di surat kabar kita memakai bahasa seenak diri kita, kita harus cermati bahasa apa yang digunakan media tersebut. Dalam jurnal dan artikel ada aturannya. Menulis ke penerbit mayor juga usahakan sesuai PUEBI agar memudahkan proses seleksi dan editing.

           

           

           

 

           

           


Komentar

  1. Waah mntuL dan lengkap serta rapih tulisannya. Good job deh 🙏👍

    BalasHapus
  2. Wah segar dan unik karena resumenya dibalut dengan bahasa sendiri. Keren. Terima kasih sudah berkenan membuat resumenya, menyimak video YouTube dan membaca cerbung saya di Wattpad 😄🙏🏻

    BalasHapus
  3. Bu Khusnul Cantik Blognya tulisannya bagus ,,,betah,,,,,,,makasih dah berkunjung

    BalasHapus
  4. Keren bu..resumenya ditulis dengan bahasa sendiri...tetap semangat

    BalasHapus
  5. Bagus...isinya. Terus semangat berkarya

    BalasHapus
  6. mantap, keren, luar biasa, enak dibacanya bu. semangat berkarya, semangat menginspirasi

    BalasHapus
  7. terima kasih bapak ibu atas suportnya......

    BalasHapus
  8. Teruslah menulis dan buktikan apa yang terjadi. Terima kasih sdh membuat resume kuliahnya dengan baik dan semoga kelak menjadi buku yg enak dibaca

    BalasHapus
  9. Mantap Ibu resumenya lengkap dan enak dibaca.👍

    Monggo mampir jg di blog sy.😊🙏
    https://bundagisya.blogspot.com/2021/01/mental-seorang-penulis.html

    BalasHapus
  10. salam kenal, bun :)
    resumenya sedap

    BalasHapus
  11. Masya Allah, keren dan lengkap resumenya Bu Husnul.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mudah lho..menerbitkan buku

Sudah layakkah Saya Menjadi Guru Penggerak Indonesia?