Mr. Bams bikin aku menangis

 


Ku buka link yang diberikan Mr. Bams  ketika kuliah online dimulai, seperti biasa aku mengetik di note book kecilku dengan satu jari karena tangan sebelahnya memegang HP. Berisi profil beliau tenteag  penghargaanya, foto keluarganya, sertifikat-sertifikatnya semua lengkap aku hanya menghela nafas panjang

Selanjutnya aku buka video yang ada diblok tersebut sangat bagus dan anak-anak yang cerdas memaparkan program literasi dengan berbagai bahasa, dari bahasar sunda, mandarin, korea, jepang juga  bahasa Inggris entah bahasa apalagi. dengan suara yang jelas dan percaya diri.

Dengan jargonnya Literasi SMP Taruna Bakti ABCD, A ayo mmbaca, B, biasakan menulis, C dan D nya sudah ku dengar berulang-ulang tetep saja telingaku tidak bisa menangkap dengan jelas.

Terus saja aku berselancar ada juga channel sobat Mr. Bams seperti boardcasenya Dedi Corbuser semacam itulah dindingnya., Kreatif sekali Mr. Bams. Lengkap juga peralatan digitalnya Mr. Bams, tidak seperti aku yang duduk diatas karpet.

Melihat  blognya Mr Bams jadi bingung yang mana yang dibuka duluan, semua terlihat indah bagimana mengatur waktunya dengan berbagi kegiatan seperti itu

Penngerak literasi, ingatanku kembali ke tahun 2015, sama persis disekolahnya Mr. Bams, membaca 15 menit sebelum pelajaran, tidak berjalan karena minimnya buka dan juga kurangnya dukungan dari semua guru atau kurang serius dalam menanganinya.

Andai waktu itu aku melakukan apa yang seperti Mr. Bams lakukan tapi jam mengajarku sudah ful 8jp sehari seperti itu setiap hari, apalagi aku bukan guru bahasa, istilah Jawanya sungkan untuk memasuki job orang lain.

Menangis itulah yang terjadi padaku ketika melihat apa yang dilakukan Mr. Bams bisa mengajak siswa-siswinya untuk memajukan budaya literasi, karena aku tahu bagaimana sulitnya seorang guru mengajak siswanya untuk membaca dengan jumlah siswa yang juga banyak walau tak sebanyak muridku.

kesimpulannya harusnya akupun bisa. Karena aku juga bisa menggerakkan  murid-muridku untuk membuat bank sampah, memilah botol plastic dan dijual dibank sampah uangnnya dimasukkan kas kelas. Sulit memang merubah kebiasaan tapi Mr Bams bisa harusnya aku pun bisa.

Semua serba online jadi sangat memudahkan Mr. bams untuk mendata siswa yang telah menyelesaikan bacaanya. Semua lengkap disitu, nama siswa, judul bukunya, hari, tanggal,berapa halaman yang dibaca, mereka akan melaporkan secara online.

            Gerakan literasi Taruna Bakti memang sangat menginspirasi, ada juga reward untuk literasi terbaik tiap bulannya yang kemudian aku mengetahuinya berupa piagam atau sertifikat, apa mau muridny dikasih ini, mereka lebih tertarik dengan uang mungkin latar belakangan murid kita yang berbeda ya Mr. Bams, Reward ini berdasarkan apa ya Mr. bams apa banyaknya buku yang dibaca atau bagusnya resume?.kemuadian aku tahu jawabannya dari melihat vidionya Mr. Bams sampai tuntas yaitu dari banyaknya siswa melaporkan hasil bacaannya melalui link google form.

            Ada juga bincang literasi, salam literasi begitu Mr Bams menyapa murid-muridnya melalui zoom, dan muridnya menjawab ayo membaca dengan santai, ya begitulah guru walau sangat bersemangat anak-anak akan menjawab dengan santai menurut anak-anak, orang tua sekarang pada lebay aku tersenyum mengingat muridku yang komentar seperti itu. Bersemangat dibilang lebay.

            Dalam video tersebut Mr. Bams menanyakan buku apa yang dibaca murudnya dan siapa penulisnya secara bergantian. Seperti biasa hanya murid perempuan yang mau merospon gurunya hanya sedikit anak laki-laki yang mau mengikuti program yang diberikan  gurunya begitu juga disekolahku..

            Mr. bams selanjutnya menanyakan tentang kegiatan JAM, jum’at Ayo Menulis dan mereka menjawab mereka mulai senang menulis. Kemudian menanyakan buku apa yang disenangi dan mengapa. Menarik sekali program ini menjadikan anak-anak kita percaya diri dan mampu berbicara didepan publik.

            Mr. Bams yang juga seorang ketua R.W, juga seorang pegiat literasi dikampungnya, aku ingin juga seperti itu, mumpung saya juga seorang ketua RT, mungkin ide  ini bisa diterima dikampungku Aquamarin.

            Point literasi, yang seperti ini aku belum paham, tapi kalau kita kerja bersama-sama semua akan menjadi mudah, disekolahku ada juga guru TIK, pasti mau membantu jika kepala Madrasahnya yang menyuruh.

            Semua dikelola oleh Mr. Bams, hanya ada satu kata luar biasa. Tapi Channelnya Mr. Bams masih banyak subscriber ku lho, sedikit agak nyombong, senyumku menghibur diri.

            Kunci menulis adalah membaca begitu kata Mr. Bams mengawali menjawab pertanyaan dari Pak Hadi yaitu bagaimana membangkitkan minat literasi pada siswa. Kemudian selanjutnya dirangsang dengan menulis kalimat bahagia setiap hari Jum’at begitu jawab Mr. Bams dengan memberikan link menulis kalimat bahagia setiap hari JUm’at.

            Akupun membaca nya , simple tapi sangat menginspirasi pertama menulis sedikit dulu lama-lama tak terasa ingin menulis yang lebih dan lebih banyak.

            Sepertinya pak Amirudin sama sepertiku ketika melihat website Mr\. Brams sama-sama terperangah tapi karena aku perempuan ada plusnya yaitu menangis. Mr. Bams mau membantu jika kita mau membuat program  GLS disekolah kita. Kerena beliau dulu juga dengan suka rela tanpa imbalan dari sekolahnya, aku hanya bisa bergumam Subhanaallah

            Setiap hari Mr. bams mengunjungi 24 kelas untuk menanyakan siapa yang sudah membaca  dijam literasi. Kemudian beliu merekap dan melaporkan lewat WA dan kepala sekolah mengingatkan melalui wali kelasnya masing-msing siapa saja yang belum atau telah membaca.

            Supaya anak-anak senang membaca kita membiarkan mereka membaca buku yang mereka sukai atau yang meraka butuhkan contohnya tentang seni musik,  menggambar dan lain-lain sehingga anak-anak tidak terkekang.

            Ada pertanyaan dari bu Neneng bagaimana supaya anak SMK mau membaca, mencarikan buku-buku yang sesuai jurusan begitu jawab Mr. Bams tanpa kehabisan ide.

            Menghitung point dalam literasi yang saya juga belum bisa, Mr\. Bams menjawabnya dengan video literasi baik itu perkelas ataupun persiswa. Tapi aku belum paham Mr. Bams, butuh belajar tersendiri dan waktu tersendiri.

            Kepercayaan dan kejujuran adalah kunci literasi, anak-anak menginput sendiri secara online di webside sekolah yang dikelola oleh Mr. Bams. Waktu telah menunjukkan pukul 20.40, Bu Aam Nur hasanah sebagai moderator masih dengan setia mengirim pertanyaan dari peserta online belajar menulis gelombang 17.

            Ada ide yang bagus dr Mr bams. Anak-anak kita suruh lihat video kemudian kita suruh mereka menulis apa yang mereka lihat. Akan ku coba, terima kasih Mr. Bmas.

             Mario Teduh adalah mari ayo tenang dalam urusan hidup, itu adalah karakter yang diciptakan oleh Mr. Bams dalam hobby menjadi seorang pendongeng yang suranya dimirip-miripkan seperti Mario Teguh Suaranya Mr. Bams memang enak, adem didengar dari pada suara Mario Teduhnya itu menurutku. Kalau Mario Teguh bilang salam super sekali sedang Mario Teduh salam super seterusnya karena tidak hanya butuh sekali begitu penjelasan Mr. Bams yang sangat masuk akal.

            Sahabat guru yang hebat ditanah air saya mengajak setiap hari untuk menulis dan menulis, buku yang diterbitkan itu adalah penyemangat, untuk buku mulailah dengan buku antologi atau mulailah dari blog yang dimiliki terus menerus, Dan lakukanlah peran disekolah sebagai penggiat literasi sehingga motivasi kita bertambah begitu kata kata Mr. Bams dalam kata penutupnya .

             Kemudian Mario Teduh juga menutup kuliah online dengan mengatakan selamat malam dan senang sekali melihat pertanyaan-pertanyaan dari para peserta, tetap semangat untuk menulis dan tulislah apa yang harus dituliskan jangan sampai menulis sesuatu yang tidak tahu, tulislah apa yang kita tahu apa yang kita lihat dan apa yang kita dengar. Salam super seterusnya begitu katanya.

 

 

           

 

           

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sambutan dalam acara Isra' mi'raj

LAPORAN BIAYA HUT RI KE-78 2023

Inspirator Literasi TOP dari Jawa Barat