Guru Setengah Milenial
Guru milenial adalah guru yang punya blog, karena itulah aku punya
blog biar dibilang milenial kedengarannya awet muda, aku menghibur diri.
Mempunyai blog berarti harus punya kompetensi digital yang artinya penggunaan
digital dapat dimaknai sebagai penggunaan tenologi dengan cara yang meyakinkan
, tepat dan aman untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan.
Menurut Digcom 2.0, European Comission (2015), salah satu
kompetensi digital yang perlu dikembangkan adalah kemampuan untuk menciptakan
konten digital, dalam hal ini adalah konten blog yang menarik dan berkualitas.
Dan yang akan kulakukan adalah membuat blog yang menarik tapi kapan
yach…Kuliah online pertemuan ke-6 kali ini pematerinya adalah ibu Theresia Sri
Rahayu lahir di Kuningan, 13 September 1984. Dan mutasi ke Pulau Sumba, NTT.
Begitu aku baca diblognya dengan berbagai penghargaan yang diperolehnya.
Cikgu Tere begitu beliau menyebut profil blognya dan di tahun 2019
beliau berkesempatan mengikuti Short Course 1000 guru ke luar negeri, yaitu ke
Penang Malaysia. Dan nama itu sebagai kenangan menjadi guru diSekolah Dasar yang
berlokasi di George Town.
Kemudian ibu there meminta peserta untuk mengetik digoogle namanya Cikgu
There atau Theresia Sri Rahayu, dan muncul banyak hal, namanya, facebooknya,
foto-fotonya, yaotubenya, video presentasinya, juga karya-karya tulisnya. Waw..
aku tercengang.
Dan ketika ku tulis namaku
sendiri khusnul khotimah waw yang muncul pun banyak sekali karena namaku begitu
terkenal apalagi ketika menyangkut kematian setiap orang akan menyebut namaku
tapi wajahku tidak muncul, youtubeku juga tidak muncul karena memang banyak konten yang memiliki nama
yang sama.
Bahkan nama blogku tidak memakai namaku, namaku selalu ditolak, akhirnya aku pakai nama kampung
tempat tinggal ku Aquamarin city, kalau begini bagaimana namaku terkenal
seperti ibu Theresia yang langsung muncul wajah dan karya-karyanya digoogle,.aku
setengah putus asa,
Teringat waktu sekolah MA atau setera dengan SMA, nama Khusnul Khotimah
satu kelas ada tiga.orang . Jika dipanggil guru untuk ke depan mengerjakan
latihan dipapan tulis, pasti kami akan diam saja karena belum pasti khusnul
yang mana oleh sebab itu para guru menambahkan nama orang tua dibelakangnya.
Amat murahan namaku, kadang waktu tanda tangan rapot aku sebagai
wali kelas disebelahku tanda tangan orang tua atau wali siswa namanya pun sama
dengan namaku ,sangat tidak lucu dan aku sedikit kecewa. Mengganti nama jelas
tidak mungkin.
Sampai disini aku merasa tidak bersemangat menulis, kecewa dengan
terkenalnya namaku dan banyaknya namaku muncul digoogle. Mudah-mudahan ada
solusinya ya bu There. Dan ini tips membuat konten blog yang menarik dan
berkualitas dari ibu There :
·
Hindari
plagiasi (Buat konten yang orisinil)
·
Mudah
dipahami dan diterapkan
·
Tulislah
konten yang singkat, padat dan jelas
·
Kombinasikan
tulisan dengan gambar atau video
·
Buatlah
konten yang Up to Date
·
No
Hoax (saring sebelum Sharing)
·
Ciptakanlah
Engaging Content
·
Lakukan
swa editing untuk menghindari typo
Menerapkan model Pembelajaran inovatif seperti Blended Learning
yaitu menulis materi pembelajaran, memasukkkan link latihan soal, link video
dan semua yang terkait pembelajaran di blog yang kita miliki kemudian
membagikan link blog tersebut kepada siswa kita.
Dengan begitu kita akan memaksimalkan kemampuan kita dalam bidang
teknologi digital dan disebutlah kita sebagai guru milenial. Demikia pemaparan
ibu theresia atas pertanyaan dari bapak Miftah yang berasal dari Demak, Jawa
Tengah.
Konten Up date adalah konten yang sedang menjdi topic hangat saat
ini seperti tentang guru penggerak, guru belajar, dan Assesemen Kompetensi
Minimum. Lanjut penjelasan ibu There menjawab pertanyaan dari Ghurotus
Shaniyyah asal Bondowoso kota Tape.
Kemudian ibu There mengirim link yang topiknya BDR ( belajar dari
rumah ) viewsnya mencapai ribuan pada bulan Maret karena topiknya sangat
trending dimasa pendemi. Sedang Engaging content adalah melibatkan pembaca atau
menerik minat pembaca karena menyajikan suatu gagasan baru dan segar terkait topik
tertentu. Biasanya ditulis dengan judul yang menarik minat para pembaca.
Menurut Mahrani, M.Pd (2019;22) judul yang menarik minat pembaca
1.
Judul
Bombastis : mengebu-gebu. Mustahil, berlebihan. Contoh : 6 hari bisa Bahasa
Inggris, 10 Hari Sukses Menulis Buku, dll.
2.
Judul
Kontroversi : bertentangan. Contoh : Mengubah Wajah Sekolah dari Menyeramkan
Jadi Menyenangkan.
3.
Judul
How to : tips dan trik. Cara membuat Contoh : Tips dan Trik, Cara Merawat Blog
Seperti Anak Sendiri.
4.
Judul
Manasuka : suka-suka penulisnya kadang membingungkan tapi juga membuat
penasaran orang untuk membacanya. Contoh : Cinta Brontosaurus, Tarian
Kunang-Kunang, Laskar pelangi, dll.
5.
Judul
Rahasia : sangat membuat penasaran pembacanya karena isinya sulit ditebak .
Contoh : Lima Judul Tulisan yang Menarik Minat Pembaca, Kiat Sukses Mahasiswa,
dll.
Bapak Sucipto Adi sebagai moderator pada pertemuam ke-6 kali ini
masih setia mengedit dan meneruskan pertanyaan dari para peserta yang sangat
antusias dalam mengikuti kuliah online pada malam ini.
Membaca tulisan kita berkali-kali, menerapkan kaidah PUEBI yang
tepat terutama terkait ejaan dan tanda baca. Swa editing menjadi penting karena
akan membantu pembaca memahami tulisan yang kita buat denagn cara meminimalisir
kesalahan penulisan.
Walaupun sudah banyak penghargaan yang beliau peroleh tetap saja
ibu There pernah merasakan kecewa ketika tulisannya dibaca 200 orang tetapi
tidak satupun yang komentar. Dalam sekali duduk ibu There langsung bisa menulis
1000 kata dan kebiasaan menulis itu berguna ketika lomba dengan syarat 700-800
demikian cerita ibu There supaya peserta semangat untuk tetap menulis diblognya
sesuai dengan keinginan kita mengapa kita membuat blog. Apakah sebaagai media
pembelajaran atau ingin mendapat bayaran dari blog atau saya ingin menuai prestasi
dari blog.
Jika kita ingin menuai prestasi dari blog maka kita harus melatih
ketrampilan menulis diblog agar semakin banyak jam terbang, kemudian ikut
lomba-lomba menulis.
Pertanyaan ke -13 tidak ada namanya dan sebagai pertanyaan terakhir
yaitu apa hubungan viewer dan komentar dan apa pengaruhnya terhadap blog plus
ada emoji tertawa, dijawab oleh ibu There sebenarnya tidak ada hubugan antara
komentar dengan viewer. Yang ada adalah hubungan komentar dengan ramainya blog.
Bolg akan menjadi ramai ketika banyak yang komentar.
Hubungan viewer dengan kredibilitas blog dan monetisasi (mendapatkan bayaran) dari blog melalui iklan
yang dipasang di blog. Semakin kredibel maka blog kita akan mendapat patner
dengan penyedia iklan seperti edsense dan laim-lain.
Setelah ditutup oleh bapak Sucipto Ardi aku juga membuka blog
krantoa.my.id menarik sekali blognya, banyak sekali isinya bermacam-macam ada disana khususnya tentang
mata pelajaran IPS, tapi fokusnya pada tema pendidikan sejarah-sosiologi sejak
24 Desember 2020 termasuk ada juga followersnya seperti instragram.
Aku menutup resumeku dengan sedikit rasa pesimis tentang namaku
yang tidak bisa muncul seperti nama ibu Theresia, bagaimana aku bisa dikenal
sedang namaku sudah sangat dikenal. Tapi semangat menulis masih tetap ada yaitu
mempunyai buku dengan tertulis namaku disana. Dan ingin tetap menjadi guru
walau setengah milenial.
mantap, keren, luar biasa bu. semangat berkarya, semangat menginspirasi
BalasHapusterima kasih pak hadi
BalasHapus