Lomba Ketan Pudak

 

ini lho yang kita tanam


Sabtu, tanggal 26 Juni pukul 09.00 kami sudah siap akan syuting layaknya artis yang akan memamerkan produknya atau istilah sekarang endorse. Sepertinya lomba ini bermaksud menjual dan mengenalkan prodak pupuknya diseluruh kota yang masuk dalam lomba, yaitu Gresik, Surabaya dan Sidoarjo.

Waktu itu Bu RW yang mengeshare info tersebut di WAG ibu-ibu PKK RT 01 dalam kelompoknya disebut Srikandi. Tentang lomba semai di media tanah ataupun air yang disebut dengan hidroponik, di RT ku ada ahlinya yaitu Pak Boni atau Pak Sekda.

Pak Boni lulusan Pertanian atau holtikultura begitu aku menebak-nebak, karena beliau amat piawai di bidang tersebut, semua alat beliau punya dari alat pengukur keasaman air atau PH air semua ada alias komplit.

Berharap generasi milenial melirik dan tertarik dengan dunia penghijaun, andai anak-anak muda menyukai dunia tanam menanam tak akan ada acara cangkruk yang mneghabiskan waktu di warkop. Tanamannya pasti akan di ulik-ulik dan hoby ini sangat bermanfaat bagi kehidupan. Pemandangan yang segar, udara yang bersih dan gizi yang terpenuhi atau bisa jadi meningkatkan sumber ekonomi bagi keluarga khususnya bagi pemasukan buat ibu-ibu PKK di masa pandemi.

Yang penting satu kata ikut dulu lomba, dan nanti kalau tidak menang sayurnya bisa dipanen bersama. Akhir Mei saya daftar dengan mentransfer Rp. 100.000, kemudian saya dikirimi 4 obat tanam dan 2 bungkus biji sawi dan pockcay.

Yang dinilai 50 sawi dan pokcay, dari semai sampai panen semua direkam dan foto dari berbagai sisi. Dan selama  waktu 40 hari ada 7 kali  pelaporan. Dengan cara dikirim ke Ig salah satu peserta dengan mengirim 5 foto 5 vidio yang ada taanggalnya durasi setiap video 1 menit.



Dari jam 09 .00 kami mulai melaksanakan kegiatan tersebut, semua bahan disiapkan pak Boni, karena beliau punya semua fasilisnya tanam menanam. Senang sekali selain bisa bertanam sekaligus belajar bermacam-macam cara, pupuk, alat lengkap beserta harganya jika kita akan membelinya.

Kita memulai dengan vidio perkenalan dulu, sempat beberapa kali take karena malu-malu dan grogi juga salah-salah pelafalan, susah juga kalau tidak berlatih terlebih dahulu. Kami  dibantu mbak Dea yang sudah pasti kameranya bagus Iphone, Alhamdulillah beliau sanggup berlama-lama dengan kita hampir jam 13.00 baru selesai.

Kemudian acara mengenalkan bahan dan alat-alat semai, tanah, pupuk, obat tanaman, biji sawi dan pokcay, rockwall, dan alat-alat yang lain yang sudah sering dipakai oleh Pak Boni sang insinyur pertanian.

Butuh ketelatenan dan kesabaran dalam bertani mengambil dan memasukkan benih yang kecil, yaitu dengan lidi yang dibasahi air kemudian biji sawi tersebut nempel secara otomatis dan kita tanamkan di rockwall yang telah diris-iris kotak –kotak kecil diatas nampan.

Duh sampai kapan ini selesai begitu celotehku, berarti Pak Boni super sabar ya…andai jadi guru pasti disukai oleh murid-muridnya. Tidak sepertiku yang angin-anginan.  Setelah menyemai diatas rockwall ganti dengan media tanah, yang dicampur dengan kompos, setelah tercampur tanahnya diberi nutrisi yang telah dikirim oleh pihak panitia prodoksi Petrosida Gresik.



Ukuran nutrisinya satu liter air diberi 1/3 sendok makan, setelah itu air yang sudah diberi nutrisi disemprotkan dimedia yang  menjadi tempat semai yaitu tanah dan rockwall.  Walau panas kami mengerjakan semua dengan riang gembira, karena yang kubayangkan adalah hasil panennya yang melimpah, aku akan memasaknya dengan campuran mi atau capjay kesukaan anak-anakku. Bbegitu kata Pak Boni.egitu juga dengan rockwallnya disemprot dulu dengan air yang dicampur nutrisi, tapi jangan banyak

 Setelah selesai sekarang tugasku untuk mengedit video dan mengirimnya melalui instagram, aku jarang main instagram. Sudah pernah saya usulkan untuk dikirim ke youtube tapi ditolak oleh panitia waktu TM melalui zoom.

Teknikal Meeting kala itu dengan Zoom, adalah zoom paling bagus yang kuikuti, seperti zoomnya Pak Presiden Jokowi atau Pak Anis Baswedan yang goodbener itu, kata media. Suara yang jernih tidak ada satu anginpun yang ikut serta, jelas dan jernih dalam waktu yang lama, tata letak narasumber pun seperti dalam rapat luring dalam ruangan yang luas dan bagus, andai nanti pelaksanaan Matsama pakai aplikasi zoom seperti itu, semua akan bisa tersampaikan kepada anak didikku  secara lengkap tidak timbul tenggelam atau wajahnya jadi kepyur, jadilah salah informasi.

Mulailah saya mengedit, seperti dikejar waktu dan Vidionya mbak Dea resolusinya besar, harus dikecikan dahulu dan video satunya lagi hasilnya kurang cerah, seketika aku menangis sanggupkah aku mengirim video tepat jam 17.00, hanya berhenti untuk sholat tanpa makan, jempol ini mengedit dan memikirkan video mana dan foto mana yang digabung dan diaplod.



HPku terlalu penuh, pinjam HP anakku, jadi mengirim dulu vidionya ke HP anakku, banyak sekali foto dan video, tambah semakin bingung dengan dateline waktu. Terasa hatiku dag dik duk, bisakah aku, ya Allah aku hanya berharap  pada-Mu, seharian kami bekerja akankah aku bisa menyelesaikannya, biasanya 5 menit video saya selesaikan dalam waktu sehari penuh, 5 vidio dalam waktu 4 jam, dan ngesharenya?.

Sembari mengedit saya membayangkan andai ada anak karang taruna yang mau membantu atau ahli IT yang mau menyumbangkan tenaga serta keahliannya. Harap itu sepertinya masih pepesan kosong.

Setelah sholat maqrib saya minta tolong anakku yang sulung untuk ngeshare ke instagram dengan hastag-hastagnya, ternyata dia pawai tapi dengan setengah marah. Tak lupa aku ucapkan terima kasih padanya.

Selesai sudah tugasku, dan aku mulai melihat hasil karya kelompok lain, ternyata ada kesalahan fatalku harusnya perkenalan itu disertai dengan foto produknya. Terburu-buru memang akan membuahkan penyesalan. Akan ku perbaiki dalam laporan selanjutnya.

Banyak juga peserta lain dari grup sekolah, sudah pasti banyak yang membantu, ingat ketika lomba disekolah semua saling membantu  sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Apapun yang kita lakukan semoga menjadi Jariyah bagi lingkungan, aku tahu Allah akan memberi kita berkah yang berlimpah atas semua usaha baik kita esok atau nanti .  dan ternyata ada penundaan pengiriman pelaporan yaitu jam 23.00…ooooh.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mental Kuat Penulis Hebat

Mudah lho..menerbitkan buku

Sudah layakkah Saya Menjadi Guru Penggerak Indonesia?