Menulis Bisakah

Hari pertama pelatihan bareng Om jay, membuat aku begitu pesimis, bisakah? sempat juga malas mendatangiku dan dengan memegang HP ditangan aku tidur pulas, waktu menunjukkan pukul 3.30 pagi kubuka lagi hpku kucoba membaca paparan OmJay sekali lagi supaya terlecut semangatku, 13 tahun Omjay melalui proses menulis tidak serta merta mahir, sekali lagi aku ingin mencoba, 13 tahun yang lalu kemana saja aku, ngapain saja aku disaat OmJay sudah berjuang, andai waktu itu aku juga belajar menulis, pasti aku sudah kecina bareng OmJay, anganku dan aku tersenyum sendiri sebenarnya aku ingin ke luar negeri atau ingin menghasilkan sebuah buku? dua-duanya apa salahnya begitu jawaban yang terdengar dalam diriku, suara-suara itu kadang membuatku malas tapi juga membuat semangatku kembali muncul. 

Aku membuka juga kiriman resume dari para peserta yang ditulis diblognya masing-masing yang kemudian linknya  dikirim kegrup WA belajar menulis gelombang 17 yang dimoderatori oleh bu Aam Nurhasanah, S.Pd, jauh juga bu Aam berasal dari Cipanas aku juga belum pernah kesana jangankan ke Cina ke Cipanas saja belum, aku tersenyum miris, satu persatu aku baca resume tersebut meraka menyebut dirinya pemula dalam menulis tapi hasilnya kok begitu banyak pemula saja hasilnya begitu banyak, pesimis itu mulai muncul kembali,hari pertama sudah pesimis, ah aku begitu terus pergulatan hatiku, aku harus terus melawan rasa putus asaku ingat ke Cina dan juga menghasilkan karya, sebuah buku yang disana tertulis namaku alangkah bangganya aku dan akan ku pamerkan kepada teman-temanku guru-guru di MTsN 2 Kota Surabaya dan aku akan tersenyum melihat wajah temanku yang pasti akan terheran-heran, mereka akan berfikir bagaimana seorang khusnul yang modelnya tidak bisa duduk diam bisa menghasilkan sebuah buku, oh aku harus terus mencoba menulis apapun hasilnya

Demikianlah OmJay dan kawan-kawan digrup belajar menulis gelombang 17 membuat semangatku bergelora kembali, kata demi kata yang aku dengar divoice nute, suara OmJay terdengar serak seperti capek atau setengah mengantuk, beliau dengan semangatnya mencoba terus bertahan dan menjawab seluruh pertanyaan yang dikirim melalui wapri ke ibu Aam sebagai moderator kemudian oleh b Aam diteruskan digrup, jadi kami semua bisa membaca pertanyaan dari semua peserta dan mendengarkan jawaban OmJay yang dengan setia dan ikhlas membimbing kami yang mencoba berjuang.

Sebelum bimbingan dimulai kami dibimbing juga oleh bapak Brian Prastiyawan, yang terlihat mengendong anak di foto profil WA, guru penulis ikhlas berkumpul disini dan aku ingin seperti mereka, apa aku juga harus gemuk seperti Om Jay supaya bisa anteng duduk sambil menulis seperti OmJay yang begitu banyak melahirkan buku dan menang dalam banyak kompetisi menulis semoga aku bisa mengikuti semua materi yang diberikan selama kurang lebih 2,5 bulan dan mudah-mudahan setiap hari senin, rabu dan jum'at setiap pukul 19.00 aku bisa mengikuti semua rangkaian bimbingan dan mataku bisa bertahan untuk membaca dan mendengar paparan OmJay dan bu Aam yg sabar dalam dalam menjawab seluruh pertanyaan para peserta, Yach dengan mantap kukatakan aku ingin tertular virus OmJay dan bu Aam virus menulis bukan virus corona lho ya, begitu kata OmJay sambil tertawa divoice nute WA.

halo teman-teman belajar menulis gelombang 17 apakah resumku sudah 500 kata, mengapa resume kiriman teman-teman banyak sekali dan aku tidak bisa menghitung apakah sudah 500 kata dan bagaimana cara menghitungnya mungkin ada cara yang gampang cara menghitungnya oooh kenapa banyak hal yang aku tidak tahu?