Menulis Sama dengan Delapan kali Membaca
Benar sekali untuk membuat resume saya harus membaca berkali-kali baru bisa memulai untuk menulis. Entah ke berapa kalinya saya membaca materi dari Ibu Iis Safuroh, M.Pd. I, seorang guru Madrasah seperti saya, dan saya juga berumur 43 tahun seumuran alhamdulillah. Bisa dilihat biodata beliau di www.nadzifcweety.wordpress.com.
Saya sedikit ketinggalan namun saya akan mengejarnya walau dengan
terseok-seok, setiap mendengar ada guru PAI atau Madrasah yang berprestasi saya
ikut senang, ikut juga berbangga. Karena yang saya dapati selamai ini baru tiga
guru PAI yang menjadi nara sumber. Hal itu sudah menghapus rasa kerinduan saya
mencari-cari adakah narasumber dari PAI.
Beliau mengajarkan membaca bagi anak SMP dengan metode menulis,
dasarnya sama metode quantum, pengingat, tetapi sudah terbukti menulis sama
dengan 8x membaca. Yaitu beliau memberi les private kepada anak yang buta
aksara dengan metode menulis, dan hasilnya mereka lebih cepat bisa membaca. Dan
menulis juga akan mengiring kita pandai berbahasa.
Sesuai tema malam ini yaitu “ Menulis itu Metode Belajar yang
Efektif.”
Menjadi guru PAI yang beroriantasi pada akhirat, yang mengajarkan
kebaikan, juga berkonsekwensi yang berat, kerena itu ibu Iis lebh memilih
sertifikasi dalam mengajar di Roudhodhul Atfal. Menulis yang menjdi
cita-citanya sejak kecil seperti angan-angan yang terlalu tinggi untuk dicapai,
tapi Prof Nana telah memberinya suntukan motifasi, “hendaknya anda harus membuat
karya buku minimal satu seumur hidup”.
Menjadi guru Lap PAI, mengajarkan ibu Iis untuk mengapgrate diri
menjadi guru yang kreatif dan inovatif, maka yang pertama dilakukan adalah
membuat blog seperti temannya guru PAI di Bandung, apalagi beliau berprofesi
sebagai dosen, maka wajib hukumnya untuk mengapgrate diri.
Kuliah online di kelas Om Jay ini sangat bermanfaat bagi Ibu Iis
Safurah,begitu juga buat saya, bertemu dengan orang-orang gigih yang
menginspirasi, Alhamdulillah Ibu Iis
sudah melahirkan 3 buku solo dan bebrapa
buku antologi.
Kemudian saya pun melihat chanel Youtubenya tentang peluncuran buku
pertamanya yang berjudul “BDR’ menjawab tantangan covid. di youtubenya https://youtu.be/11bLnW5UMe8
Menulis itu implementasi menuju impian
A. Mewujudkan
impian menjadi penulis buku, yaitu dari belajar menulis gelombang 16 Oktober
sampai Nopember 2020, dengan metode Hizmat atau Takdzim kepada para narasumber
dan mendapat koreksian dari para sahabat yang mempunyai gaya menulis yang keren
dan penguasaan IT yang bagus.
B. Melakukan
fungsi adaptif, yaitu biasanya sibuk mengajar sekarang berubah satu jam duduk
menulis di blog .
C. Menulis
dibuku sebagai metode menghafal. Metode ini digunakan untuk meresume dengan
cara parafrase dari pertanyaan peserta belajar. Kemudian membuat sub-sub judul
kecil untuk dikembangkan selanjutnya dan telah mengikat ilmu dengan
menuliskannya.
D.
Siap
membukukan resemu ke-20 dan setelah ke 30 sudah siap tepat waktu.
Parafrase
1.
Remember,
syarat mengingat adalah menuliskannya
2.
Understanding,
caranya duduk sebentar nanti akam faham
3.
Application,
diresume dibuku dulu atai di office word atau dimana saja yang nyaman
4.
Created,
diciptakan atau dikemas ulang menjadi hal yang berbeda. Bukan plagiat tapi
menganut ilmu Taqlid. Kalau dalam bahasa Arab artinya mengikuti sumber dan
mengetahui dasarnya.
Jika dampak menyanyi, rekreasi, membuat kita lebih rilex, seperti
halnya Qori/Qori'ah melantunkan ayat suci Alqur'an dengan.nada yg indah, maka
MENULIS juga memberikan efek relaxasi.
Karena setelah kita menulis biasanya hati kita lebih plong. Jika
kita punya karya dengan hal yang lebih mudah untuk diikuti, seperti membuat
status, menulis di blog, akhirnya menjadi buku...sepertinya mimpi yang menjadi
nyata. Jadi tak usah menunggu lagi..silahkan merapat ke 4 Penerbit Rekanan
belajar menulis PGRI.
"Raihlah ilmu walaupun
hingga ke Negeri China." Artinya ilmu bisa kita dapatkan dari mana saja bahkan
hingga dari tempat jauh..sekarang berliterasi juga adalah Tholabul 'lmi.
(Mudhof Mudhof ilaih) kedudukannya wajib. Artinya kita akan meneladani Nabi
kita utk yg Muslim. Tidak fanatisme berlebihan dan menjauhi unsur sara.
Segera menghubungi 4 Penerbit Rekanan PGRI di grup kita ini. Atau
yg mau cetak ulang .. juga bisa di Gemala.. di Kamila ekspress, mereka semua melayanai dengan.hati, begitu
saran dari Ibu Iis.
ALTERNATIF MENUJU IMPIAN
Moderasinya sebenarnya bisa
lebih lancar jika kita memakai kata mutiara "marketing your self,"
Biasanya yang kita promosikan adalah produk barang karena guru juga
sudah menjadi teacherpreneur maka bagian produk intelektualnya juga berupa
hasil pemikiran bisa dipromosikan, bukan sekedar supaya laris manis tapi lebih
pada show up menuju impian menjadi penulis.
Sekarang saya dijuluki pecinta buku oleh sahabat dekat saya bahkan
disebut penulis buku saat ada pengawas dari kemenag dan PGRI. Itulah alternatif
menuju impian. Walaupun buku perdana saya disusun sambil mengikuti perkuliahan
PGRI bln oktober November ..tetapi hasilnya memuaskan dan membahagiakan seperti
saya sudah Rekreasi di masa pandemi. Alhamdulillah baru terjual 50 eks jelas
Ibu Iis atas prestasinya saat ini berkat menulis.
Akhirnya saya sampai ke titik ini. Bahwa manfaat berliterasi itu :
- Menjadikan kita berpengetahuan luas
- Menorehkan jejak Digital yang akan abadi hingga nanti
- Belajar mengimplementasikan ilmu
- Membuat kita berani show up dan speak up hingga suara kita
didengar orang lain.
Berkat ilmu yang saya
dapatkan di pelatihan belajar menulis ini, di masa pandemi, kita bisa memunculkan moment "ahhaa..!" .
Kesimpulannya
Mulailah Percaya Diri
mengeluarkan opini
Memilih Diksi yang manis
agar nyaman bertutur
Menggali ilmu menulis dengan
ikhlas sebab "duduk sebentar nanti akan paham"
Menulis itu Rekreasi karena
menulis itu membahagiakan.
Tetap berani menulis di blog dan jangan takut salah
Buka hati untuk menerima saran orang lain.…
Kesimpulannya :
- mulailah dengan Percaya Diri menulis setiap hari.
- mengumpulkan bentuk hasil tulisan misalnya dari modul belajar utk siswa atau dari
beberapa PPT . Saya menggunakan modul
sy my game PAI, how to teach english for kid, dan story reading dilengkapi gambar.
- membuat outline buku
-meresume dengan parafrase agar bentuknya berbeda dengan yang lain.
Kesimpulan
Menulis sama dengan 8x membaca. Jadi lebih epektif untuk belajar.
Menjadi penulis seperti sedang mengerjakan hobi, menyenangkan dan bahkan
seperti sedang rekreasi, karena menulis tanpa beban akan membuat beberapa
kali hasil belajarnya akan lebih baik
-menulis dari hal yang dialami
-menulis dari yang paling disukai.
Komentar
Posting Komentar